December 13, 2012

Tiga Cara Bersyukur


''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS An-Nahl [16]:18).

Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.

Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.

Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.

Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.''

Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ''Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).'' (QS Aldhuha [93]: 11).

(Idris Thaha , Hikmah, Republika) 

December 12, 2012

Hello World

Seperti menyediakan kembali waktu untuk mengurutkan segala prioritas. Jika dibanding dengan sebelum - sebelumnya aku lebih bisa berani mengemukakan segala uneg - uneg yang aku rasakan.

Sama seperti desain, dulu aku termasuk di antaranya yang susah mengaplikasikan apa yang ada di benak, apa yang ada di pikiran. Seiring berjalannya waktu, walau pencapaian 10.000 jam yang sedang di-program-kan sebagai salah satu cara menjadi spesialisasi. Sudah mulai keliatan kalau memang latian - latihan - dan latihan itu memang penting.

Selama aku masih mau untuk belajar dan memilih untuk berada dalam perjalanan yang aku tentukan sendiri, sampai aku menemukan sendiri Grand Design hidupku atau yang pak Farid Poniman Karpet merahku. Semuanya tidak akan sia - sia.

December 01, 2012

Lendabook!


Kami memiliki keprihatinan terhadap rendahnya budaya membaca di sebagian besar masyarakat Indonesia (terutama anak muda). Sebuah data menyebutkan 3-5 jam per hari dihabiskan oleh orang Indonesia, khususnya anak muda, untuk menonton televisi. Sebagian kalangan mengatakan bangsa Indonesia telah melompat ke budaya menonton sebelum memiliki budaya membaca yang kuat. Hal ini membuat para penonton Indonesia menerima bulat-bulat apa saja yang ditayangkan tanpa bisa menilai apakah tayangan tersebut baik atau tidak sehingga terbentuklah golongan yang biasa disebut dengan illiterate audience. Solusi terbaik untuk mengatasi dampak negatif dari budaya menonton yang tinggi adalah dengan meningkatkan kembali budaya membaca (Fuadi, 2011).

Di sisi lain, buku-buku yang biasa kita beli dan selesai dibaca, biasanya akan bertumpuk di lemari rumah dan tidak dibaca kembali. Buku-buku tersebut pada akhirnya akan menganggur tidak terpakai. Padahal, sebuah buku hanya akan memberikan manfaat dengan cara dibaca. Oleh karena itu, agar buku-buku tersebut dapat terus-menerus memberikan manfaat, kami berinisiatif untuk meminjamkannya kepada siapapun yang memang berminat untuk membacanya secara cuma-cuma. Agar nilai manfaat sebuah buku tetap ada. Agar mereka yang memiliki kendala dalam mengakses buku bisa ikut terbantu. Kami pun optimis bahwa ada begitu banyak orang di luar sana yang berpikiran sama seperti kami sehingga kami mencoba memfasilitasi hal ini. Solusi yang kami tawarkan adalah dengan membuat sebuah situs jejaring sosial yang berbasis peminjaman buku! Instead of facebook, we bring to you: Lendabook!


INILAH IDE KAMI:
Lendabook adalah sebuah situs jejaring sosial berbasis peminjaman buku, di mana setiap orang di mana pun ia berada bisa terfasilitasi saling pinjam-meminjamkan buku yang mereka miliki. Pada akhirnya, lendabook nantinya akan menjadi sebuah perpustakaan digital raksasa yang tersebar di berbagai daerah di tanah air dengan koleksi buku yang beragam. Dengan semakin mudahnya akses terhadap buku dan semakin meningkatnya nilai manfaat sebuah buku melalui keberadaan lendabook, budaya membaca pun perlahan tapi pasti akan meningkat.

Lendabook pada awalnya hanya person to person. Karena mendapat sambutan yang bagus dari penyuka baca maka muncullah ide agar Lendabook dapat lebih mempermudah mereka bertemu dengan buku yang ingin mereka baca. 20 Mei 2012 Lendabook pertama kali di akses oleh masyarakat umum melalui satu web khusus tetapi masih dalam versi beta (http://beta.lendabook.co) sampai saat ini. Sekarang member Lendabook sudah lebih dari 800 orang dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa dari luar negeri.

Penggunaan Dana :
Saat ini kami hanya menggunakan share hosting untuk servernya. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pengadaan server dan untuk membayar biaya colocation server selama 5 tahun. Dana juga akan digunakan untuk perlengkapan kantor, pengadaan buku, dan biaya operasional kantor.

Anggota Tim :
  • Ahmad Syarif Afandi (CEO Lendabook)
  • Yunus Kuntawiaji (Manajer Komunitas Lendabook)
  • Iis Syifauarrahmah (Keuangan)
  • Dityo P. Yuwono (Technical Support Lendabook)
  • Sendy Aditya Suryana (Quality Assurance Lendabook)
  • Karina Ayu Pradita (Marketing Lendabook)
  • Arib Agus Wibowo (Marketing Lendabook)
  • Didi Nur Kartiyono (Programmer Lendabook)
  • Fahrizal Surya (Programmer Lendabook)
  • Novita Praci Putri (Admin Twitter Lendabook)
  • Siska R. Anggraeni (Admin Twitter Lendabook)
  • Paul Adi (Designer Lendabook)